Search here

Google

Kategori Artikel

Senin, 15 Oktober 2007

Stress Dan Dampaknya Pada Kesehatan Jiwa

Jakarta - Tak ada yang dapat menghindari stres dalam kehidupan. Namun yang penting bagaiman Anda mengadapi stres tanpa terkena dampak yang merugikan. Apa dampak stres?

Berdasarkan buku pedoman Kesehatan Jiwa dari Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes, stres adalah reaksi seseorang, baik secara jasmani maupun kejiwaan apabila ada tuntutan terhadap dirinya.

Stres berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan. Dan reaksi seseorang terhadap stres juga berbeda-beda.

Reaksi yang bersifat jasmani yaitu jantung berdebar-debar, otot tegang, sakit kepala, migren, sakit perut (kembung, perih dan mencret), letih dan lelah, gangguan makan (tak nafsu makan atau makan berlebihan).

Sedangkan reaksi yang bersifat kejiwaan yakni cemas, kuatir berlebihan, takut, mudah tersinggung, sulit memusatkan pikiran atau perhatian, bersifat ragu-ragu atau merasa rendah diri, merasa kecewa, pemarah dan agresif.

Pada tahap yang lebih berat dan berlangsung lama, stres dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, asma, serangan jantung, stroke, dan gangguan jiwa.

Mengatasi Stres

Banyak cara untuk mengatasi stres. Antara lain dengan memelihara kesehatan fisik dengan makanan yang gizinya seimbang, istirahat yang cukup, berolah raga teraktur, jangan merokok dan hindari narkoba.

Selain itu, setiap perubahan itu menimbulkan stres. Jangan membuat beberapa perubahan besar dalam waktu yang berdekatan. Seperti pindah rumah, pindah kerja, menikahkan anak, dan sebagainya. Berikan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan yang baru.

Dan bila Anda stres dapat juga dengan berpikir positif, pergi menikmati hiburan, melaksanakan kegiatan yang anda sukai seperti memancing, berkebun, dan menyanyi. Kegiatan ini dapat mengurangi dampak negatif dan stres.

Jadi jangan larut-larut hidup dalam keadaan stres. Tinggal bagaimana Anda mencari cara mengatasinya. (mly/ndr)

Sumber: detikcom

Tidak ada komentar: